Mudança Média Saham Adalah


Hallo sobat para Trader Investor. Di dalam Edukasi Saham akan saya jelaskan beberapa indikator yang di gunakan dalam analisa teknikal. Yang pertama kita kenal dan sering di gunakan oleh para analis adalah Moving Average. Média móvel adalah pergerakan harga rata-rata dalam periode tertentu. Seperti MA 5 berarti pergerakan harga rata-rata dalam 5 hari, MA 20 berarti pergerakan harga rata-rata dalam 20 hari. Dan MA 60 pergerakan harga rata-rata dalam 60 hari. Untuk Edukasi Saham ini saya akan menggunakan Simple MA (SMA) dengan pergerakan harga rata-rata 5 dan 20. mengapa SMA 5. Ini mudah saja. Karena jadwal perdagangan saham selama 1 minggu ada 5 hari dan kenapa SMA 20. Karena dalam 1 bulan biasanya terjadi 20 hari transaksi perdangan saham. Bagaimana cara membaca Indikator SMA ini. Di bawah ini saya sertakan gambar dan cara membacanya. Garis Merah adalah SMA 5. Sedangkan garis Biru adalah SMA 20 Bila di temukan indikator pada Grafik terjadi Garis Merah (SMA 5) por ATAS menuju ke BAWAH. Sehingga memotong (Cruz) ke Garis Biru (SMA 20). Maka hal ini terjadi Harga TURUN. Dan biasa di sebut sebagi MORTE CRUZ (lihat lingkaran Hijau) Bila di temukan indikator pada Grafik terjadi Garis Merah (SMA 5) dAR BAWAH menuju ke ATAS. Sehingga memotong (Cruz) ke Garis Biru (SMA 20). Maka hal ini terjadi Harga NAIK. Dan biasa di sebut sebagi GOLDEN CROSS (lihat lingkaran Kuning) Publicado por Saham Ceria Moving Average merupakan indikator teknikal tertua. Indikator ini dihasilkan dengan cara menghitung rata-rata harga tertimbang pada periode waktu tertentu. Misalnya, harga tertimbang yang mau dihitung adalah harga penutupan dalam kurun waktu 20 hari, maka hasilnya rata-rata harga penutupan dalam periode terakhir. Selain diplot pada grafik harga saham, juga bisa diplot pada grafik harga volume. Mudança de média em macamnya de banyak, mulai dari MA simples, MA exponencial, MA deslocada, Wilders MA, dan sebagainya, namun apapun pilihan MA-nya tidak akan memberikan perbedaan hasil yang mencolok. Saya sendiri lebih suka menggunakan Wilders MA karena hasilnya yang lebih alisado. Pertanyaannya, apa gunanya kita menghitung harga rata-rata tersebut dalam periode waktu tertentu Setidaknya kegunaan MA ini ada 4, yaitu: Menandai trend harga. Tendência ascendente do desvio de baixa sangat mudah dikenali hanya dengan melihat MA, tanpa harus repot-repot menggambar garis. Untuk periodenya, bisa diatur sesuai selera. MA jangka pendel untuk tendência jangka pendek, dan MA jangka panjang untuk tendência jangka panjang. Sebagai indikator sentimen harga. Misalnya, harga berhasil tutup di atas garis MA 20, artinya harga berhasil naik lebih tinggi dari pergerakan rata-rata harga dalam 20 hari terakhir, dan itu memberikan sentimen positif. Sebaliknya, jika tutup di bawah MA, maka itu menjadi sentimen negatif. Sebagai apoia o resisten yang dinamis. Do not dinamis karena letaknya berubah-ubah mengikuti pergerakan harga yang terbentuk, tidak statis seperti garis tendência, puncak, dan lembah. Menandai sinyal beli dan jual. Jika MA jangka pendek menyilang ke atas MA jangka panjang, maka akan menghasilkan sinyal beli. Jika MA jangka pendek menyilang ke bawah MA jangka panjang, maka akan menghasilkan sinyal jual. Perhatikan gambar di bawah ini. ASII dengan MA 20 ASII dengan MA 5x20 Sebagaimana indikator-indkator teknikal lain, MA tidak menjamin akurasi prediksinya. Dalam banyak kondisi, tidak banyak informasi yang diberikan por MA, kecuali sentimen dan trend. Untuk menandai support resisten contra sinyal beli sinyal jual, harus dengan penilaian pribadi yang sangat subjektif. Jangan sesekali mengandalkan hasil penyilangan MA sebagai sinyal, karena sangat mungkin sudah terlambat. Sebagai pengguna setia indikator MA, saya akan coba berikan beberapa saran untuk mengoptimalkan penggunaan MA. Gunakan MA pada kemampuan terbaiknya, tendência yaitu mendeteksi. Ketimbang menggambar garis tendência, MA justru bisa dengan mudah menandai tendência naik, turun, dan flat, dalam waktu kurang semper. Ini akan mempersingkat waktu analisis. Memplot MA pada volume tak banyak berguna. Kamu bisa menganalisa volume saham tanpa bantuan MA sama sekali. Jangan menggunakan Single MA, tapi gunakanlah Duplo. Atau bahkan Triple. Tapi jangan gunakan MA semata-mata hanya untuk melihat cruzamento, karena kamu akan kecewa nanti. Akan lebih baik menilainya dari sudut pandang tendência, dimana jika MA jangka pendek berada di atas MA jangka panjang, berarti masih uptrend. Dan sebaliknya. Untuk sinyal, kamu harus bisa menemukan cara lain yang lebih baik ketimbang melihat cruzando MA. Karena inilah saya selalu cruz cruzada de Sinkal mengabaikan. Karena biasanya sinyal tersebut sudah terlambat. Banyak kasus yang memperlihatkan morto cruzado muncul justru saat harga sudah di bottom. Jangan terlalu banyak memplot MA. Terlalu banyak memplot MA memang akan membuat grafik terlihat lebih indah dan sedap dipandang mata, tapi tak menjamin kualitas trading menjadi lebih baik. Selain membingungkan, terlalu banyak MA akan menyulitkan interpretasi grafik. Pemilihan periode yang cocok itu berdasarkan hasil mencoba-coba. Tidak ada aturan khusus soal itu. Beberapa analis ada yang berhasil menemukan MA dengan periode yang sudah dioptimasi dan tentu hasilnya berbeda-beda pada masing-masing saham. Walaupun periodenya berbeda-beda, pembentukan cruzamento sinusal - nya hampir tak banyak berbeda. Satu-satunya perbedaan adalah semakin baik hasil optimasinya, maka semakin akurat pilihan support dan resistennya. Bagaimana jika tidak tahu cara mengoptimasinya Tidak masalah. Saya termasuk orang yang tidak tahu cara mengoptimas MA. Untuk pemilihan S R, saya menggunakan metode lain. Cek volatilitas harga. Normalnya volatilitas ini berbanding lurus dengan volume saham. Semakin besar volumenya, semakin volatil harganya. Juga lihat candlenya. Jika candlenya banyak membentuk ekor panjang, maka itu saham yang volatil. Untuk saham-saham dengan tingkat volatilitas tinggi, gunakan periode MA yang lebih panjang. Jika kamu menemukan saham-saham berfundamental bagus tapi tidak likuid, maka kamu mungkin akan membutuhkan bantuan MA untuk menandai kapan waktu terbaik untuk membeli saham tersebut. Periode jangka pendek dan jangka panjang merupakan penilaian pribadi. Misalnya kamu memilih MA 5, 20, 60, maka 5 menjadi jangka pendek, 20 jadi jangka menengah, dan 60 menjadi jangka panjang. Trader lain mungkin akan lebih suka memilih 20, 50, 100, dan 200. Trader lain mungkin lebih suka memilih angka-angka ganjil seperti 13, 37, 79, dan sebagainya. Sah-sah saja. Ingatlah, di analisa teknikal tidak dikenal kata harus, karena semua bersifat relativo. Bukan hal yang aneh jika cara analisa yang keliru memberikan hasil yang benar dan cara analisa yang benar malah memberikan hasil yang keliru. 11 tidak selalu menghasilkan 2. Ini benar-benar tergantung caramu menjiwai indikator yang kamu gunakan itu. Semoga bermanfaat. Related Post

Comments